Pada
bulan Oktober 2016, 4 (empat) kota IHK di Sumatera Utara mengalami
inflasi, yaitu Sibolga sebesar 1,32 persen, Pematangsiantar sebesar 0,63
persen, Medan sebesar 1,11 persen, dan Padangsidimpuan sebesar 0,50
persen. Dengan demikian, Sumatera Utara pada bulan Oktober 2016
mengalami inflasi sebesar 1,04 persen.
Bulan Oktober 2016, Medan
inflasi sebesar 1,11 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 130,29
pada bulan September 2016 menjadi 131,74 pada bulan Oktober 2016.
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi,
yaitu: kelompok bahan makanan 4,50 persen, kelompok makanan jadi,
minuman, rokok dan tembakau 0,07 persen, kelompok perumahan, air,
listrik, gas dan bahan bakar 0,29 persen, kelompok sandang -1,02 persen,
kelompok kesehatan 0,43 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah
raga -0,02 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa
keuangan -0,09 persen.
Komoditas utama penyumbang inflasi selama
bulan Oktober 2016 di Medan antara lain: cabai merah, daging ayam ras,
tarif listrik, sawi putih, sawi hijau, pepaya dan ikan dencis.
Dari
23 kota IHK di Pulau Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Sibolga
sebesar 1,32 persen dengan IHK 130,83 dan inflasi terendah terjadi di
Metro sebesar 0,04 persen dengan IHK 133,11.
Di Indonesia, pada
bulan Oktober 2016 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya
(IHK), 48 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di
Sibolga sebesar 1,32 persen dengan IHK 130,83. Sedangkan inflasi
terendah terjadi di Depok dan Manado sebesar 0,01 persen dengan IHK
masing-masing sebesar 123,65 dan 124,03.